Penayangan bulan lalu

Rabu, 12 Desember 2012

PENGALAMAN HIDUP SI ANAK DUKUH "AHIRUL HABIB PADILAH"


PENGALAMAN HIDUP SEORANG ANAK DUKUH HINGGA MENDAPAT GELAR SARJANA
Dulu ketika masih kecil atau waktu sekolah dasar (SD), saya disekolahkan oleh orang tua saya kesekolah SDN 09 SAYAN. Waktu pertama sekali sekolah, belum tau apa-apa, masih bingung. Saya ingat sekali pada waktu itu, saya kelas 01 Sekolah Dasar, saya mengenal  beberapa guru. Yaitu Pak Suwandi, Pak Aseanus, Ibu Eni, Pak Arpendi dll. Diantara beberapa guru itu, yang paling saya takuti adalah pak Arpendi yang mengajar Matematika dan saya ingat bahwa pak Arpendi dijuluki anak-anak sebagai guru yang paling garang disekolah, saya sendiri sering menangis apabila pak Arpendi masuk kelas, dikarenakan saking takutnya, untung saya memiliki seorang kakak perempuan yang pada waktu itu sekolah di SD yang sama, kakak saya bernama Sukhairullida yang duduk dikelas 03 SD ketika saya kelas 01. Pak Arpendi sendiri tak jarang ban motornya kempes, karena memang sengaja dikempesin oleh anak-anak yang degil. Sedangkan Ibu Eni dikenal sebagai guru yang lemah lembut, Ibu Eni mangajar Bahasa Indonesia dan dipercaya sebagai wali kelas 01 mungkin karena sifatnya yang lemah lembut dan mengerti akan watak anak-anak  seumuran saya. Pak suwandi juga tak kalah menariknya dengan ibu Eni, sangat cocok dengan pelajaran yang dia ajarkan yaitu Agama Islam dan Bahasa Indonesia. orangnya baik dan murah senyum. Pak suwandi juga termasuk guru idola disekolah saya waktu itu. Sedangkan pak Aseanus yang merupakan seorang Muallaf, mengajar olahraga, yang sangat cocok dan menarik kalau diajar oleh beliau, olahraganya pakai system konsling, minggu ini belajar, maka minggu depan akan praktek.
Kelas 01 saya mengenal banyak teman, sebut saja ada, Aswandi Taimimi yang selalu menyisir rambutnya dengan model kalau zaman sekarang boleh dikatakan potongan pak BEYE, Ardiyansah yang memiliki sifat dan rambut seperti anak Rock and Roll walau sedikit mencolok dan norak serta sedikit lucu, Ilham Saputra yang suka melukis dan sering minta dibuatin lukisan Dragon Ball oleh saya karena memang waktu itu ditahun 1998 lagi ngetren filmnya Dragon Ball, Ardi Setiawan sebagai anak yang paling gemuk dan besar dikelas yang suka ngacauin anak yang lain, kadang-kadang banyak anak-anak yang kesel, tapi dia tetap kacauin (mane duleee), Wahyuningsih sebagai juara kelas waktu itu dan sangat pintar, Aan Nirwahdah anak yang pendiam walau sedikit manja, Sridayanti anak yang suka makan, Rajuandi yang suka jualan asongan disekolah mulai dari permen, nasi bungkus daun pisang dan sampai jualan Rokok eceran disekolah (sedikit menantang) ada juga Juhardi anak yang pendiam, Evi anak pintar yang tak kalah dengan Wahyu walau agak dekil dan dijuluki Nenek Lampir (hahaha) dan ada juga Elmi anak pindahan dari desa 57 yang suka menebar senyum sana-sini. Saya sendiri tak jauh berbeda dengan teman-teman diatas, namun saya berbeda karena saya dengan keterbatasan yang saya miliki, orang tua walau sudah bekerja keras, namun tetap dengan penghasilan yang pas-pasan. Sehingga memaksa saya harus sekolah dari ladang atau rumah pondok di kebun. Jarak perjalanan dari ladang saya ke sekolah sekitar 45 menit. Untung saya memiliki seorang kakak yang satu sekolah, sehingga berangkat dan pulang selalu bareng. Ketika teman-teman semuaya menikmati masa-masa bermain dengan kawan lainnya disekolah saya dan kakak saya harus sekolah sambil jualan nasi bungkus daun pisang dan permen. Saya sendiri ketika sekolah sangat jarang bahkan tidak pernah pakai sandal boro-boro sepatu, paling saya pakai sepatu pada saat semesteran dan pembagian rapot, itupun sepatu bekas atau pemberian orang. Ini semua saya lakukan seperti jualan dan segalanya demi membantu perekonomian keluarga saya. Pada waktu itu Saya memiliki seorang ayah bernama Mansyurdin yang berumur sekitar 51 tahunan, dan Ibu yang bernama Alm. Ayang Halimah yang berumur sekitar 48 tahunan, mereka membanting tulang demi menyekolahkan saya dan kakak serta abang saya yang masih duduk dibangku SMP. Satu hal kesalahan saya terhadap orang tua terutama ibu yang tidak bisa saya lupakan, ketika itu pas hari libur hari minggu, ibu saya diberi kelapa oleh tetangga, dan dimakan bersama-sama dibagi secara adil ke kakak (Sukhairullida) dan abang (Sariaman) saya, ketika itu mungkin karena saya merasa saya anak bungsu, saya merasa egois dan harus mendapat bagian yang paling banyak dari saudara-saudara saya, ketika itu juga saya tendang gelas didepan saya dan depan ibu saya, sehingga airnya tumpah habis. Setelah kejadian itu saya sangat menyesal dan saya mohon ampunan kepada tuhan yang maha pengampun, agar dosa saya diampuni. Setelah melewati berbagai rintangan dan halangan, akhirnya saya bisa sampai diujung perjalanan dibangku sekolah dasar, saya akan menghadapi ujian akhir sekolah nasional atau EBTANAS pada waktu itu. Ada sekelumit cerita haru pada saat saya akan menghadapi ujian akhir, orang tua saya bingung karena ujian akhir sekolah nasional diwajibkan pakai sepatu bagi para peserta ujian. Apalagi sekolah saya sebagai sekolah penyelenggara ujian akhir yang  nantinya ada beberapa sekolah yang datang dan ikut ujian disekolah saya. Sedangkan saya tidak memiliki sepatu, mau beli orang tua saya tidak punya uang. Tapi Alhamdulilah akhirnya Allah memberi jalan, ada teman saya yang menyedekahkan sepatunya yang sudah tidak dipakai lagi, sepatunyapun masih bagus menurut perhitungan saya, tapi bagi dia sudah tidak layak pakai. Saya jadi ingat Allah itu selalu memberi jalan keluar bagi hamba-Nya yang lagi susah asalkan mau berusaha dan berdo’a.
Tiba saatnya pengumuman hasil ujian akhir sekolah, saya dan teman-teman semuanya dinyatakan lulus. Sujud syukur saya kumandangkan karena setelah melewati waktu yang panjang dan sedikit melelahkan walau ada keseruan bersama teman-teman semuanya akhirnya saya selesai dan bisa melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dari teman-teman satu kelas saya yang lulus melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, saya, Aswandi, Ilham Saputra, Ardiyansyah, Elmiati, memilih melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah, sedangkan Evi, Wahyuningsih, Ardi Setiawan, Rajuandi, Juhardi, Aan Nirwahdah serta Sridayanti melanjutkan ke SMP. Apa boleh buat karena kita meiliki pilihan sendiri-sendiri, akhirnya kami menjalani aktivitas masing-masing. Saya, Aswandi, Ilham Saputra dan Ardiyansah masih berteman dengan akrabnya, pulang pergi sekolah selalu bareng dan tak terpisah seperti anak Geng. Sedangkan dengan teman yang melanjutkan ke SMP kami juga masih sering ketemu, karena sekolah yang kami  tuju satu arah namun SMP agak jauh dari Mts. Adapun jarak perjalanan dari rumah saya ke sekolah lumayan jauh, sekitar 4 km, saya dan ketiga teman saya selalu jalan kaki, maklum waktu itu dikampung yang namanya kendaraan bermotor masih sangat asing dan jarang sekali dijumpai, yang popular waktu itu adalah sepeda. Di MTs ini saya menemukan teman-teman baru, tapi saya tetap tidak melupakan teman SD saya, teman baru saya antara lain ada Susantono (Anon) seorang anak yang meiliki suara vocal yang khas dan sangat enak didengar suaranya dan sering mengikuti lomba baik syarhil Alqur’an, MTq, Nasyid. Rudi yang mengaku nama dirinya sebagai Enda Ungu  padahal bakat dia adalah melukis dan melawak dengan gaya rambut yang khas dan badan jungkring serta memiliki sifat yang tidak sabar alias cepat emosi, pernah suatu ketika ada teman main badminton kebetulan Si Rudi ini juga menyukai permainan ini, temannya ini tidak mau gantian, oleh Rudi Badnya diambil dipatahkan dan dilemparkan jauh-jauh tak jauh berbeda dengan nasib si bad, netnya juga ditarik secara paksa dan dibuang begitu saja oleh Rudi, saya waktu itu tak tau apakah Rudi sadar atau tidak melakukan hal itu namun cerita positifnya dia juga pernah bawa nama sekolah saya ke tingkat kabupaten dengan mendapat juara 3 lomba melukis. Udi Prayogo (Udeng) si gendut yang sangat iseng dengan teman-temannya juga meiliki suara yang indah dan merdu walau sedikit serak. Si Aswandi Taimimi mungin saya ceritakan sedikit lagi karena keadaan dia dan sekarang waktu SD sudah berubah menjadi anak yang tampan namun agak sedikit gugup alias pemalu. Ardiansyah juga sudah banyak yang berubah, anmun gaya rambutnya tetap anak Rock and Roll tak berubah namun sekarang ditambah dengan celana Jubrai ala Arafik si penyanyi dangdut maklu MTs pakai celana panjang. Ilham Saputra juga tak jauh berbeda dengan gaya rambut berdiri ditengah dan celana jubrai juga. Saya juga tak jauh berbeda dengan teman-teman diatas, namun saya memilih sekolah di MTs ini bukan hanya karena banyak ilmu agamanya namun juga karena alasan lainnya, alasan lainnya seperti saya bisa membantu orang tua saya dipagi hari karena MTs ini sekolah siang, pagi saya serta kakak saya Sukhairullida motong karet Getah. Diakhir perjalanan sekolah di MTs ini saya akan menghadapi ujian akhir sekolah atau UAN, namun karena adanya kebijakan dari pemerintah maka ujian sekolah didahulukan, disini hala yang taka akan pernah saya lupakan karena orang yang paling saya hormati, sayangi, serta yang enjadi panutan dan penyemangat dalam hidup saya di panggil oleh Allah swt. Sedikit cerita ketika saya akan menghadapi ujian sekolah ibu saya sempat membelikan saya celana sekolah karena celana saya sudah dianggap tak layak lagi untuk dipakai pada saat ujian, saya begitu senangnya, dan ketika saya menghadapi ujian ibu saya selalu merebus telur dan menyiapkan sarapan pagi sebagai pembuka sebelum saya pergi ujian. Saya begitu semangat menghadapi ujian ini karena selalu mendapat support dari ibunda tersayang. Namun semuanya berbalik arah, dunia ini rasanya sepi, kehidupan rasanya mati, ketika orang yang paling saya sayangi dan paling mengerti dengan saya dipanggil oleh Allah SWT, bertepatan dengan tanggal 04-mei-2007 jam 21:10, padahal beberapa hari kemudian saya akan menghadapi ujian akhir sekolah serta hari ulang tahun saya yang ke-15 tahun. Kita semua merasa berduka, terlebih kakak saya sukhairullida, dia menangis sampai meraung-raung dan sampai kesakitan sehingga menyebabkan dia masuk puskesmas, saya merasa kasian karena kakak saya juga dekat dengan ibu saya.
BERSAMBUNG........

2 komentar:

  1. setelah baca buat komentarnya y...
    agar bisa diperbaiki..

    BalasHapus
  2. Game online yang menghasilkan ayukk ini infonya .. F4n588371n9 :) BBM : 5EE80AFE :)

    BalasHapus